Selamat datang di blog saya (NANDO) Semoga bisa betah ya walaupun masih sederhana km 0 yogyakarta | -=B.I.N.G.U.N.G=-

km 0 yogyakarta

Apa sih Jogja 0 Km? …..
Ya pokoknya tengah-tengahnya Jogja….
Trus dimana??…
Ada yang menjawab Tugu, Keraton, Alun-alun Utara di antara 2 Pohon Beringin di tengahnya. untuk menjawab pertanyaan tersebut sebainya kita melihat sebuah papan peringatan resmi yang terpampang di depan bekas bangunan Senisono, ternyata bisa menjadi petunjuk dimana tepatnya titik nol kilometer itu berada.
Titik paling sentral itu tentu berada di sekitar perempatan jalan di depannya, bukan pada tempat dimana papan peringatan itu berdiri. dahulu sekitar tahun 70 hingga awal 80-an, di titik ini terdapat sebuah air mancur kota. Dari sinilah kemungkinan nol kilometer berada dan menjadi titik pangkal yang dipakai untuk menarik garis jarak antara Kota Yogyakarta dengan kota atau wilayah lain.

TITIK NOL JOGJA berada di sumbu imajiner antara Gunung Merapi, Kraton dan Laut Selatan, serta terletak di pusat pemerintahan, perdagangan dan pariwisata. Sehingga Titik Nol Jogja saat strategis untuk dikembangkan sebagai Pusat Aktifitas Masyarakat dan Wisatawan, khususnya aktifitas Budaya dan Pariwisata.
Perempatan TITIK NOL JOGJA terletak di pusat kota Jogja,yaitu berada pertemuan Jl. A. Dahlan, Jl, Senopati, Jl. A. Yani dan Alun-alun Utara. Kawasan ini sering difungsikan sebagai area berkumpul dan area penyalenggaraan even budaya atai even lainnya. Seperti FKY dan Komunitas hobi.
Berikut sebaran beberapa atraksi daya tarik yang dapat dinikmati di titik Jogja 0 km

Terdapat juga beberapa daya tarik di sekitar Titik Nol Jogja,antara lain:
1.Benteng Vredeburg
2.Taman Budaya
3.Taman Pintar

4.Gedung Agung
5.Gedung Senisono
6.Gebung BNI
7.Gedung BI
8.Kantor Pos
9.Museum Sonobudoyo
10.Pasar Beringharjo
11.Pecinan Ketandan
12.Malioboro
13.Jogja Gallery
14.Monumen SO 1 Maret
15.Jam kota/ stadsklok dan Gaug (sirine kuno)
16.Pasar Buku Shooping
Kawasan Titik Nol Kilometer ini berdiri sejumlah bangunan tua bersejarah yang bukan hanya menjadi saksi perjalanan sejarah kota Jogja, namun juga menjadi bagian penting dari sejarah Republik Indonesia. Sehingga banyak tersebar bangunan kolonial di sekitarnya.
BENTENG VREDEBURG
Gedung bersejarah ini terletak di depan Gedung Agung (satu dari tujuh istana kepresidenan di Indonesia) dan Istana Sultan Yogyakarta Hadiningrat yang dinamakan Kraton. Benteng ini dibangun oleh VOC padan tahun 1765 sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda kala itu. Benteng berbentuk persegi ini mempunyai menara pantau di keempat sudutnya. sebuah museum. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.
TAMAN BUDAYA
Komplek Taman Budaya Yogyakarta (TBY) berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY. TBY memfasilitasi kegiatan seni budaya, melaksanakan pengembangan dan pengolahan seni budaya, menjadi laboratorium dan tempat eksperimentasi seni budaya, dan melakukan fungsi dokumentasi dan informasi seni budaya.
TAMAN PINTAR
Terletak di kawasan pusat Kota Yogyakarta, sebuah wahana wisata baru untuk anak-anak yakni Taman Pintar dibangun sebagai wahana ekpresi, apresiasi dan kreasi dalam suasana yang menyenangkan.
GEDUNG AGUNG
Istana Yogyakarta atau Gedung Agung, sama halnya dengan istana Kepresidenan lainnya yaitu sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Selain itu juga sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara. Sejak 17 Agustus 1991, istana ini digunakan sebagai tempat memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk DIY dan penyelenggaraan Parade Senja setiap tanggal 17 yang dimulai 17 April 1988.
GEDUNG SENISONO
Di gedung yang dikenal dengan nama Seni Sono inilah berbacam pertunjukan kesenian banyak dilakukan, baik sastra, pameran seni rupa atau musik kreatif. Disamping karena letaknya strategis, di Yogyakarta awal tahun 1970-an belum ada banyak pilihan gedung untuk peristiwa kebudayaan dan kesenian. Bangunan itu, sekarang menyatu dengan Istana Negara “Gedung Agung” dan tidak lagi dikenal dengan nama Seni Sono.
GEDUNG BNI 46
Gedung yang saat ini menjadi kantor Bank BNI 46 adalah termasuk gedung peninggalan Belanda dan berada di sebelah selatan Gedung Seni Sono, kompleks Gedung Agung. Gedung yang berada tepat di pojok jalan ini mempunyai arsitektur dengan ciri khas yang sama dengan bangunan Kantor Pos Besar dan bangunan Bank Indonesia.
GEDUNG BI LAMA
Gedung Bank Indonesia Jogjakarta, salah satu bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang berada di sebelah selatan Benteng Vredeburg. Berdampingan dengan Kantor Pos Besar Jogjakarta. Bangunan bergaya kolonial Belanda ini masih difungsikan sampai saat ini.
KANTOR POS
Kantor Pos Besar Jogjakarta, bangunan bersejarah peninggalan Belanda lain yang berada di sebelah selatan Benteng Vredeburg berdampingan dengan Kantor Bank Indonesia Jogjakarta. Bangunan-bangunan ini menjadi satu kompleks dengan bangunan peninggalan Belanda sebagai saksi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia di kota Yogyakarta.
MUSEUM SONOBUDOYO
Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Selain keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata dan topeng Jawa.
PASAR BERINGHARJO
Pasar Beringharjo adalah pasar tradisional yang terletak di Jl. Jend A. Yani Kawasan Malioboro, Yogyakarta. Pasar ini terkenal dengan koleksi dagangan batik, baik yang berupa kain batik ataupun produk garmen batik lainnya seperti, daster, celana pendek, piyama dll. Lokasi pasar ini bersebelahan dengan museum sejarah Benteng Vredeburg dan berseberangan dengan Gedung Agung. Pasar ini terkenal sebagai salah satu tujuan wisata dan sekaligus merupakan pusat kegiatan perdagangan produk batik Yogyakarta.
PECINAN
Kampung Pecinan Yogyakarta adalah salah satu kampung cina bersejarah di Indonesia. Pemerintah Kota Yogyakarta misalnya telah menetapkan Kampung Ketandan sebagai kawasan Pecinan yang akan dikembangkan. Bangunan-bangunan di kawasan ini akan dibuat berarsitektur Tionghoa, sementara bangunan berarsitektur Tionghoa yang masih ada akan tetap dipertahankan.
MALIOBORO
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
JOGJA GALLERY
Galeri seni visual ini mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan budaya dan warisan seni Yogyakarta kepada masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional. Selain untuk menciptakan sebuah situs seni budaya baru di Indonesia, dan mampu menjaga serta melestarikan warisan seni budaya yang merupakan warisan luhur. Galeri ini juga memberikan ruang bagi seniman Indonesia memamerkan hasil karya seni mereka kepada publik dengan lebih mudah.
MONUMEN SO 1 MARET
Monumen ini untuk memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta yang direncanakan dan dipersiapkan berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman. Monumen ini juga sering menjadi tempat even, seperti konser musik, gathering hobi dll.
Di depan bekas Gedung Senisono, saat ini terdapat sebuah monumen yang mengabadikan telapak tangan sejumlah tokoh Kota Jogja. Monumen yang diresmikan pada tahun 2003 ini dinamakan Monumen Tapak Prestasi Kota Yogyakarta.
JAM KOTA/ NGEJAMAN/ STADSKLOK
Terletak di depan Gereja Protestan di sebelah utara Gedung Agung, berdiri sebuah jam kota atau stadsklok. Area di seputarnya yang dahulu bernama Jalan Margomulyo ini lazim disebut Ngejaman. Jam ini didirikan tahun 1916, sebagai persembahan masyarakat Belanda kepada pemerintahnya untuk memperingati satu abad kembalinya Pemerintahan Kolonial Belanda dari Pemerintahan Inggris yang sempat berkuasa di Jawa pada awal abad ke-19. Namun prasasti kecil yang menunjukkan tulisan itu kini telah dihilangkan.
PASAR BUKU SHOPPING CENTRE
Pasar buku ini baru beroperasi sejak 26 Juli 2005, merupakan lokasi baru dari Shopping Center yang telah menampung ratusan kios pedagang buku yang sudah dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu, yakni sekitar tahun 1970. setidaknya ada 124 kios yang tertata rapidi gedung bertingkat dua tersebut. Pasar ini menyediakan aneka macam buku, dari buku pelajaran sampai tingkat mahasiswa, buku penelitian, hingga novel.
Jadi kalau kita berada di titik Jogja 0 Km, nggak usah jauh-jauh dah dapet banyak tempat berwisata…
selamat berwisata…………………..

Facebook Twitter