Sebagai sebuah ‘makhluk’ raksasa penebar kejahatan luar biasa abad ini, gurita korupsi ‘turun ke bumi’ bukan dengan ujug-ujug sim salabim abra kadabra, melainkan
lewat proses evolusi dan mutasi genetik dalam perjalanan sejarah
budaya-tradisi. Jika ingin melumpuhkan korupsi, lumpuhkan guritanya.
Jika ingin melumpuhkan gurita, galilah filosofi kemunculannya berikut
karakteristik spesifik perilakunya, baru kemudian diputuskan langkah
‘luar biasa,’ apakah harus meng’amputasi’, meng’aborsi’ atau bila perlu,
mencegah reproduksinya.
Secara...
Langganan:
Postingan (Atom)